Akun Twitter @blogdokter menyampaikan kabar duka. Dalam postingannya, Hari Selasa (27/6/2017) kemarin, akun tersebut mengatakan seorang dokter bernama Stefanus Taofik, SpAn telah meninggal dunia
Dikatakan dalam unggahan tersebut, dokter spesialis anastesi ini meninggal dunia setelah bekerja 4 hari berturut-turut. Dalam kurun waktu tersebut, dokter Taofik ternyata berjaga di tiga rumah sakit. Hal ini dilakukannya demi bisa memberikan kesempatan kepada dokter lain untuk merayakan Idul Fitri 1438 H.
"Seorang dokter spesialis anestesi hrs meregang nyawa karena jaga 4 hari berturut2 di 3 RS utk memberi kesempatan seniornya berlebaran. #RIP," bunyi keterangan dalam unggahan tersebut.
Sementara itu, seperti dikutip dari Tribunnews, dokter Taofik ternyata berasal dari Cakranegara, Lombok, Nusa Tenggara Timur. Ia disebut-sebut kena serangan jantung lantaran kelelahan sebelum meninggal dunia.
Dokter Taofik merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Atma Jaya (FKUAJ), angkatan 2000. Ia berpulang di usia 35 tahun dan meninggalkan seorang istri dan anak yang berumur satu tahun.
Di sisi lain, berkaitan dengan meninggalnya dokter Taofik tersebut, sejumlah netizen langsung memberikan komentar. Banyak dari mereka yang menuliskan ucapan duka di postingan akun Twitter @blogdokter. Namun ada pula yang justru menyoroti hal lain.
Mereka menyayangkan keputusan dokter Taofik yang harus berjaga di rumah sakit empat hari berturut-turut. Warganet juga menyoroti adanya senioritas yang berlaku di masyarakat.
"Semoga budaya senioritas bisa sedikit berkurang. Profesionalitas tidak melulu tentang prosedur pekerjaan tapi juga kesejahteraan manusianya #respect," tulis Apriana Rahmawati.
"Bisa menjadi bahan evaluasi Menkes, jangan samapi kejadian ini berulang, moga amal ibadahnya diterima di sisi Tuhan YME," tambah Abdul Manan.
"((( seniornya ))) Ga cuma kedokteran sih di Indonesia, semua lapisan pekerjaan juga harus dan wajib 'kalah' dari senior," kata pengguna akun @MrComedian.
Sementara itu, Sekjen Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr M Adib Khumaidi membenarkan adanya kejadian itu. Sayang, hingga saat ini ia belum bisa memberikan kepastian soal informasi kejadian tersebut yang sebenarnya.
"Infonya masih belum jelas betul, ada yang bilang berjaga tiga hari, empat hari, lima hari," ujarnya saat dihubungi Warta Kota, Rabu (28/6/2017).
Soal penyebab meninggalnya dokter Taofik, Adib juga belum bisa memastikan.
"Bisa aja ada riwayat penyakit tertentu yang diderita. Untuk itu perlu dicek terlebih dahulu," jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar