Jakarta - Sejumlah warga berkumpul dan menyalakan lilin di depan Balai Kota malam ini. Mereka mengaku prihatin atas pembakaran karangan bunga Ahok-Djarot saat aksi buruh pada siang tadi.
"Ini bentuk prihatin pembakaran karangan bunga. Kita nggak setuju cara seperti itu. Marilah kita fair saja. Apapun yang kami lakukan, status Pak Ahok tak lagi berubah, nggak ada Pilkada ulang," ujar salah seorang peserta aksi, Rusli di depan Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (1/5/2017).
Menurutnya, aksi dilakukan spontan oleh masyarakat. Dia menepis aksi ini digelar oleh relawan Ahok-Djarot.
"Bukan relawan, sudah bercampur. Kami spontanitas, hanya info di WA (WhatsApp) saja," tuturnya
Aksi ini digelar masyarakat sebagai bentuk kekecewaan atas tindakan buruh. Padahal, karangan bunga yang dibakar merupakan ungkapan perasaan warga.
"Bentuk kecewa, kenapa harus bakar-bakar, itu ungkapan perasaan warga melalui karangan bunga," sebutnya
Sementara itu, peserta lain yang mengaku bernama Anastasia, menyebut aksi ini dilakukan karena mendapat info dari media sosial soal pembakaran karangan bunga. Seharusnya, aksi buruh tak ada kaitannya dengan Ahok.
"Dapat berita dari sosmed pembakaran bunga oleh buruh. Kami menghargai buruh tapi kenapa larinya ke Ahok," jelas Ana.
"Sebenarnya kita ada kegiatan di RPTRA Kalijodo karena hujan jadi nggak jadi. Ini masyarakat bercampur. Kita umumin di Kalijodo mau ada aksi ini. Dari masyarakat ya," imbuhnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar