Selasa, 02 Mei 2017

Orang Tua, Perhatikan....!!!! Bukan Masalah Kemajuan Zaman, Tapi Pengawasan dari Orang Tua Yang Terpenting

Smartphone bagi anak balita mempunyai dampak yang tidak baik bagi putra putri anda, namun orang tua zaman sekarang meskipun sudah tahu tapi mungkin karena rasa sayang pada anaknya tetap saja meminjamkan atau bahkan memberikan smartphone maupun tablet khusus pada mereka yang masih balita, ngaku deh, pernah kan…?
Alasannya yang paling umum yang sering dijumpai adalah untuk membuat anak bisa duduk tenang dan tidak mengganggu kegiatan orang tua. Alasan lain adalah untuk membahagiakan anak dengan memberikan dia hadiah gadget tersebut pada saat ulang tahunnya, yaitu dengan mengisi gadget tersebut dengan berbagai macam game, video dan aplikasi pembelajaran. Tapi paling banyak sih game dan nonton video untuk anak-anak di Youtube….

Orang Tua, Perhatikan....!!!! Bukan Masalah Kemajuan Zaman, Tapi Pengawasan dari Orang Tua Yang Terpenting

Kali ini kita akan bahas berbagai pengaruh dan dampak gadget/smartphone bagi anak jika dia terlalu sering memandangi layar smartphone atau tablet.
Anak-anak yang masih berusia dibawah 2 tahun sebaiknya jangan terlalu lama menggunakan gadget, baik itu smartphone, tablet maupun komputer PC, begitu menurut American Academi of Pediatrics. Selain itu semakin kecil usia anak saat mulai menggunakan gadget, maka semakin besar pula pengaruhnya terhadap anak, padahal balita otaknya sedang tumbuh dengan pesat.
Adapun berbagai dampak dan pengaruh gadget bagi anak adalah sebagai berikut ini, silakan disimak baik-baik jika memang kamu sayang pada anak.
1. Susah tidur
Dampak buruk smartphone yang pertama adalah bisa bikin susah tidur, karena hampir semua layar gadget mengeluarkan yang namanya blue light yang menyerupai cahaya pada siang hari. Cahaya tersebut dapat mengirimkan sinyal yang salah pada otak anak dan bisa membingungkan bagi tubuh manusia. 
Jadi apabila pada malam hari anak jadi susah tidur, disarankan untuk memberlakukan kegiatan tanpa gadget dirumah Anda 1-3 jam sebelum tidur dan mengganti dengan membaca buku bersama-sama, atau menceritakan dongeng-dongeng yang bermanfaat bagi mereka.

2. Kurang gerak
Sudah menjadi kebiasaan seorang anak untuk terus bergerak, lari-larian, melompat, menari dan bermain untuk membatu pertumbuhan fisik yang sehat dan juga kuat. Namun anak-anak sekarang terlalu nyaman bermain gadget yang sudah pasti hanya duduk diam, dan ini tentu memiliki dampak buruk bagi anak. 
Jika hal tersebut terlalu sering terjadi, maka bisa saja anak jadi obesitas. Oleh karena itu disarankan untuk para orang tua modern sekarang ini agar lebih sering membawa anak-anak untuk melakukan aktivitas fisik seperti bermain bola, berenang, main sepeda, atau kegiatan lain yang membuat mereka banyak bergerak.

3. Gangguan pada mata
Terlalu sering menatap layar dianggap bisa menyebabkan mata jadi buram, kering dan bahkan jadi sering sakit kepala. Walaupun belum ada laporan resmi untuk kerusakan mata tersebut. Orang tua disarankan untuk mengajarkan anak untuk menjaga jarak pandang antara mata dan juga layar, selain itu atur tingkat terang dan gelapnya, jangan terlalu terang, dan suruh anak untuk beristirahat setiap 10 – 20 menit sekali.

4. Nyeri / Sakit
Terlalu lama bermain smartphone bisa menyebabkan sakit pada beberapa bagian tubuh, seperti pada bahu, leher, punggung, tangan dan jari. Ajarkan anak untuk sering beristirahat dan ajarkan juga mereka posisi duduk yang baik dan posisi gadget jangan sampai lebih tinggi dari mata. Hal ini untuk mengurangi dampak leher terlalu lama mendongak. 

5. Konsentrasi jadi pendek
Terlalu lama dalam menggunakan gadget ternyata dapat membuat seseorang sulit untuk berkonsentrasi dalam jangka waktu lama pada sesuatu. Oleh karena itu, orang tua diasarankan untuk berlatih berbagai hal untuk bisa membuat anak menjadi tenang tanpa harus memanfaatkan gadget. Hal ini demi kesehatan dan juga masa depan anak tercinta lho

6. Kemampuan bersosialisasi berkurang
Pengguna gadget tetap mampu untuk bersosialisasi dengan melakukan hubungan melalui berbagai aplikasi yang ada. Namun anak-anak juga perlu untuk memiliki kemampuan membaca emosi orang lain, caranya tentu dengan melakukan interaksi langsung dengan bertatap muka. Itu sebabnya, pembatasan waktu dalam penggunaan gadget adalah jalan keluar terbaiknya.


7. Rasa cemas yang berlebihan
Apabila anak Anda sudah cukup besar, waspadai kegiatan mereka di sosial media. Karena disitu ada banyak sekali yang bisa mereka lihat, bahkan hal-hal yang buruk. Salah satunya adalah, kemungkinan mereka yang cenderung jadi membandingkan dirinya dengan teman-teman yang mereka lihat di sosial media, atau bahkan mereka sangat sibuk berusaha untuk membuat orang lain memberikan like atau komentar. Tentu sangat disayangkan sekali jika energi mereka hanya dihabiskan untuk hal tersebut. 
Oleh sebab itu, peran orang tua untuk mengawasi anak di sosial media jadi sangat penting, lakukan diskusi dengan anak tentang cara-cara bersosial media, seperti bagaimana menanggapi apa yang dilihatnya, jangan sampai terlalu berlebihan merespon, jangan juga sampai mengejek orang lain, atau bahkan menghakimi temannya yang akhirnya bisa menimbulkan masalah dalam hubungan pertemanannya.


8. Gangguan mental
Rasanya seperti tidak mungkin anak-anak yang masih berusia sangat dini bisa mengalami gangguan kejiwaan. Tapi, sejumlah studi menyimpulkan bahwa penggunaan teknologi yang berlebihan dapat berpotensi menjadi penyebab tingkat depresi pada anak, kurang konsentrasi, kecemasan, autisme, bipolar, serta perilaku bermasalah lainnya.


9. Perilaku agresif
Media komunikasi yang sekarang makin tidak terkontrol terkadang menyuguhkan aksi kekerasan yang dapat menyebabkan anak menjadi lebih agresif. Ditambah kini banyak media maupun video game yang menampilkan perilaku-perilaku tindak kekerasan fisik dan seksual. Amerika Serikat sendiri bahkan memasukkan bentuk kekerasan dalam media sebagai sebuah risiko kesehatan masyarakat karena pengaruh negatifnya terhadap anak-anak.


10. Jadi pelupa
Bermacam bentuk teknologi media saat ini memproses informasi dengan sangat cepat. Akibatnya, anak terlalu cepat dalam memproses informasi, mereka malah cenderung jadi kurang bisa berkonsentrasi serta daya ingatnya menurun. Apabila anak-anak tidak bisa berkonsentrasi, maka tentu efek sampingnya mereka akan mengalami berbagai kesulitan dalam belajar.


11. Jadi kecanduan
Orangtua yang terbiasa hidup dengan gadget, seringa kali membuat anak merasa tidak diperhatikan dan bahkan asyik sendiri dengan smartphone atau tabletnya. Dampaknya, hal tersebut menjadi kebiasaan dan bisa menimbulkan kecanduan terhadap gadget. Penelitian Gentile menyebutkan, 1 dari 11 anak yang berusia antara 8-18 tahun kecanduan teknologi gadget.


12. Terkena radiasi
Telepon seluler serta berbagai teknologi nirkabel lainnya mengeluarkan radiasi yang bisa berbahaya untuk kesehatan. Anak-anak yang sering bermain dengan gadget bisa berisiko sering terpapar oleh radiasi tersebut. Padahal, sistem kekebalan tubuh dan otak mereka sedang dalam masa pertumbuhan. Sayang banget kan…


13. Tidak berkelanjutan
Anak-anak adalah masa depan kita, tapi tidak ada masa depan bagi anak-anak yang terlalu sering menggunakan teknologi canggih, demikian yang diungkapkan peneliti Cris Rowan. Menurutnya, sebuah edukasi yang berasal dari gadget tak akan bisa bertahan lama dalam ingatan anak-anak. Oleh sebab itu, pendekatan pendidikan melalui gadget tidak akan berkelanjutan bagi anak-anak tersebut, sehingga perlu untuk dibatasi.


Jadi mulai saat ini diharapkan orang tua sebaiknya jangan terlalu menganggap remeh temeh smartphone yang digunakan anak tercinta. Karena selain fungsi dan kegunaannya sangat banyak, penggunaan smartphone tanpa pengawasan dan tanpa panduan orang tua juga bisa merugikan anak itu sendiri. ( www.jurnalweb.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar